Rabu, 27 November 2013

Pengenalan pada Manajemen Informasi



Pendahuluan
Ilmu Manajemen Merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang di sistemisasi,atau di kumpulkan dan diterima kebenerannya. Hal ini di Buktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat di gunakan dalam setiao penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun setelah itu, beberapa ahli seperti follet menganggap manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan, memerlukan, charisma, stabilitas, emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antar manusia yang semua itu banyak di tentukan oleh bakat seseorang dan sulit untuk di pelajari.
Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah Sistem Informasi yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan di peroleh ,artinya Sistem Informasi Manajemen akan Menghemat Biaya,meningktakan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Organisasi menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka,cermat dalam merancang dan menerapkan Sistem Informasi Manajemen agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan biaya dari titik manfaat yan akan diperoleh, Maka Sistem Informasi Manajemen yang di Hasilkan akan memberikan  keuntungan dan uang.

Pembahasan
Pentingnya manajemen informasi dalam perusahaan di sebabkan karena:
1.   Pengaruh Ekonomi internasional
2.   Persaingan dunia
3.   Kendala-kendala Sosial

Meningkatnya kekompleksan tugas manajemen bias disebut akibat tuntutan pekerjaan yang terus bertambah dan terus menuntut untuk jauh lebih baik lagi. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan orang yan mengelola organisasitersebut. Manajemen sebagai suatu metode yang mengatur, mengelola organisasi dapat diartikan sebagai seni melaksanakn sesuatu melalui orang jika manajemen suatu organisasi baik,maka akan menigkatkan kemakmukran suatu Negara.
Keberadaan alat untuk memecahkan persoalan dalam perusahaan itu sangat penting untuk memudahkan dalam pengerjaan pekerjaan. Untuk memudahkan pekerjaan dibutuhkan alat seperti computer. Gagasan untuk menggunakan computer sebagai system manajemen informasi merupakan suatu terobosan besar,Karen menyadari bahwa para manajer membutuhkan informasi untuk pemecah masalah.
Peran Manajer dalam pengelolaan Manajemen Informasi.
Dalam suatu perusahaan Seorang manajer harus bisa terampil dalam bidangnya. dengan terampil,manajer dapat mengatur atau pun mengelola apa saja yang sedang di butuhkan dalam perusahaan,dan bagaimana untuk mengedepankan perusahaan yang ia pimpin. Maka dari itu tidak mudah untuk seorang manajer dalam memimpin suatu perusahaan,Karen di butuhkan Ketekunan dan Terampil,dan masih banyak juga factor lainnya.
Manajer juga harus tau situasi di dalam system perusahaan,apakah ada masalah,baik besar maupun kecil,yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan perusahaan. Seorang Manajer yang berhasil dalam perusahaannya harus dapat memiliki keahlian. Keahlian yang terutama adalah di bidang komunikasi(communication skill), manajer senantiasa berkomunikasi dengan bawahannya,atasannya,dan orang-orang lain baik di dalam maupun di luar perusahaan. Media yang digunakan bisa berupa media tertulis ataupun lisan,tetapi setiap manajer memiliki pilihannya tersendiri dan menyusun suatu paduan media komunikasi yang sesuai dengan gaya manajemennya. Selain itu manajer juga harus bisa mempunyai keahlian Pemecahan Masalah(problem solving),selama proses pemecahan masalah,manajer terlibat dalam pengambilan keputusan yaitu tindakan memilih dari berbagai alternative tindakan. Pada umumnya,manajer perlu membuat ke[utusan ganda dalam proses memecahkan suatu permasalahan.

Data dan Informasi dalam Perusahaan
Dalam suatu perusahaan, pastinya harus mempunyai Sebuah Data,entah data Penting maupun tidak, karena dari data kita bisa mengetahui mengenai informasi atau bagan dari perusahaan itu apa saja,bagaimana,dan siapa saja yang terlibat dalam hubungan perusahaan. Definisi dari data sendiri ialah Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang secara nyata. Sedangkan informasi ialah diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat di buthkan bagi perusahaan.

Komputer Sebagai Elemen dalam Sistem Komputer
Di Zaman yang sudah serba teknologi ini,komputer adalah komponen utama untuk mengerjakan suatu pekerjaan di hamper semua bidang,maka dari itu setiap orang harus bisa menjalankan system operasi dari computer tersebut,apalagi hampir di seluruh Perusahaan-perusahaan menggunakan perangkat keras ini, yang berfungsi untuk menyimpan data ataupun sebagai membuat data. Dengan ada nya computer,semua pekerjaan bisa di kerjakan secara praktis dan memerlukan waktu yang lebih singkat di banding kita mengerjakan secara manual,contohnya saja di dalam perangkat keras kita menggunakan aplikasi-aplikasi yang mendukung untuk mengerjakan sesuatu,contohnya saja kita menggunakan aplikasi Office yang befungsi untuk sebagai media tulisan,membuat table,membuat presntasi dan lain sebagainya.
Bayangkan saja,jika kita membuat secara manual berapa lama waktu yang akan kita selesaikan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut,tentu lama bukan? Maka dari itulah,kita walaupun sebagai orang yang awam di bidang teknologi,minimal kita harus bisa mengoperasikan Komputer ini,karena rata-rata pekerja yang bekerja di perusahaan itu mahir bermain atau mengoperasikan komputer .

Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer .
Sistem Informasi Akuntansi (S IA)
Sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan
Akuntansi,Fungsi penting yang dibentuk S IA pada sebuah organisasi antara lain:
•     Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
•     Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
•     Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi

Manfaat Penerapan S IA
         Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan
      aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
•     Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi dan jasa yang dihasilkan
•     Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
•     Meningkatkan sharing knowledge
•     Menambah efisiensi pada bagian keuangan

Sistem Informasi Manajemen (SIM)
•     Sistem Informasi Manajemen merupakansistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen
•     Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
         Suatu sistem yang berbasis computer secara terpadu, yang dirancang untuk membantu para manajer dalam aktivitas sehari-hari. Terutama dalam aktivitas pengambilan keputusan.
•     Suatu proses memasukkan beberapa aspek dari mekanisme keputusan ke dalam SIM, sehingga pengambilan keputusan pada dasarnya hanyalah
tinggal memilih saja.

Siklus SPK
Di dalam prosedur SPK akan terdapat tiga tahapan utama, yaitu:
1.   Tahap Deterministik, dalam tahap ini variabel2 yang mempengaruhi keputusan perlu didefinisikan dan saling dihubungkan, perlu dilakukan penetapan nilai, dan selanjutnya tingkat kepentingan variabel diukur, tanpa terlebih dahulu memperhatikan ketidakpastiannya.
2.   Tahap Probabilistik, tahap penetapan besarnya ketidakpastian yang melingkupi variabel2 yang penting, dan menyatakannya dalam bentuk nilai.
3.   Tahap Informasional, meninjau hasil dari dua tahap terdahulu guna menentukan nilai ekonomisnya bila kita ingin mengurangi ketidakpastian pada suatu variabel yang dirasakan penting.

Pendukung Keputusan (Otomatisasi Kantor)
•     Sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerjaan.
•     Semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan
komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada didalam maupun diluar
perusahaan.

Konsultasi (Sistem Pakar)
•     Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis
program ini pertama kali dikembangkan oleh perisetkecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980an.
•     Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari
masalah tersebut.
•     Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.

Upaya Pencapaian Sistem Informasi Berbasis Komputer.
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam memperkenalkan produk barang maupun jasa yang dimilikinya kepada konsumen diberbagai belahan dunia, maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang tepat agar dapat memberikan petunjuk aktual tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap komponen dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi yang tepat, tentunya akan menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya. Informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya tersebut sangat diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan keputusan strategis perusahaan untuk dapat semakin maju dan bersaing di lingkungan yang penuh gejolak ini.
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer misalnya, merupakan salah satu alternatif jawaban yang tepat jika pihak manajemen menginginkan suatu sumber informasi yang dapat menghasilkan masukan sesuai yang diinginkannya.

Referensi
http://mohamadkemaludin.wordpress.com/2011/10/01/tugas-softskill-bab-1-pengenalan-pada-manajemen-informasi/

Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi

Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi
Pendahuluan
Definisi Keamanan sendiri adalah proteksi perlindungan atas sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia. Keamanan terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi. Keamanan sendiri mempunyai tujuan-tujuan yang di maksudkan untuk mencapai tujuan utama,yaitu:
1.  Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
2.  Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
3.   Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
Pengendalian Akses dicapai melalui suatu proses 3 langkah, yang mencakup :
1.     Indentifikasi User.
2.     Pembuktian Keaslian User.
3.     Otorisasi User.

Pembahasan

Pentingnya Pengendalian Sistem Informasi
Di dalam tindakan atau perilaku pada system informasi,sangatlah dibutuhkan/pentingnya pengendalian keamanan dan control,karena bertujuan untuk memastikan bahwa CBIS(Computer Based Information System) telah diimplementasikan seperti yang direncanakan,system sendiri telah beroperasi seperti yang dikehendaki,dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan komunikasi. Maka dari itu kita harus mempunya security dalam system informasi. Tugas control CBIS Kontrol CBIS mencakup semua fase siklus hidup. Selama siklus hidup, kontrol dapat dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan, disain dan operasi.
Manajer dapat memperoleh kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli lain, seperti auditor.



Tugas Pengendalian dalam Sistem Informasi Berbasis Komputer.
·         Kontrol Proses Pengembangan.
Artinya yaitu dimana pada Sistem informasi kita juga dapat mengembangkan atau memastikan apa saja yang dibutuhkan dalam CBIS dan bagaimana cara mengimplementasikan itu dapat memenuhi sebuah kebutuhan pemakai. Pemakai disini artinya orang yang terlibat atau orang yang mengoperasikan CBIS tsb. Adapun yang termasuk dalam control pengembangan yakni:
1.  Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
2.  Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
3.  Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
4.  Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
5.  Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program
      pengujian yang dapat diterima,
6.  Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
7.   Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.

·         Kontrol Disain Sistem
Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :

-          Permulaan Transaksi
      Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas:
1.   Permulaan Dokumen Sumber
2.   Kewenangan
3.   Pembuatan Input Komputer
4.   Penanganan Kesalahan
5.   Penyimpanan Dokumen sumber

-          Entri Transaksi
     Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh computer. Kontrol ono berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukan secara langsung ke dalam computer. Area kontrolnya meliputi atas:
1.     Entri Data
2.     Veriifikasi Kesalahan
3.     Penanganan Kesalahan
4.     Penyeimbang batch

-          Komunikasi Data
Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang resiko keamanan yang lebih besar dari pada computer yang ada di dalam suatu ruangan. Area control ini terdiri dari:
1.     Control pengiriman pesan
2.     Control saluran (channel) komunikasi
3.     Control penerimaan pesan
4.     Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh

·         Pemrosesan Komputer
Pada umumnya semua elemen control pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam computer. Area control pada pemrosesan computer terdiri dari:
1.     Penangan Data
2.     Penangan Kesalahan
3.     Database dan Perpustakaan software
Sebagian besar control database dapat diperoleh melalui penggunanaan system manajemen database.

·         Output Komputer
Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah:
1.     Penyeimbang operasi computer
2.     Distriibusi
3.     Penyeimbang departemen pemakai
4.     Penanganan kesalahan
5.     Penyimpanan record

·         Kontrol Pengoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang ada dalam departemen tersebut.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :
1.     Struktur organisasional
2.     Kontrol perpustakaan
3.     Pemeliharaan peralatan
4.     Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
5.     Perencanaan disaster, meliputi area :
o Rencana keadaan darurat (emergency plan)
o Rencana back-up (backup plan)
o Rencana record penting (vital record plan)
o Rencana recovery (recovery plan)


Referensi



Siklus Hidup Sistem

Siklus Hidup Sistem
Pendahuluan
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Selain itu juga dalam menjalankan sebuah system,kita harus tahu apa saja yang diperlukan dalam memenuhi syarat dalam siklus hidup system tersebut,dan juga ada beberapa tahapan/fase dalam siklus Hidup System yang akan dijelaskan pada Pembahasan pada artikel ini.

Pembahasan
Dasar Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Implementasi system informasi Berbasis computer merupakan aktivitas yang ada berskala luas yang melibatkan orang dan fasilitas yang banyak,uang dan peralatan dalam jumlah yang besar,dan waktu yang panjang. Perencanaan Sistem Informasi berbasis computer juga mempunyai manfaat yaitu:
-    Memberikan dasar pengontrolan
-    Mendefinisakan lingkup proyek
-    Mengatur urutan tugas
-    Mengetahui bidang masalah yang potensial.
Siklus Hidup Sistem
1.   Fase Perencanaan.
Pada Fase perencanaan ada yang di maksud langkah-langkah dalam menjalankan fase ini,karena tidak asal saja dalam menjalankan perencanaan,langkah-langkahnya meliputi,sebagai berikut:
-   Menyadari Masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
-   Mendefinisikan Masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan identifikasi dimana letak permasalahannya, penyebabnya dan berusahan mengumpulkan semua informasi. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end user computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definisi. Selain itu, manajer memerlukan bantuan analis sistem yang saling bekerja sama dengan manajer.
-  Menentukan Tujuan Sistem
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan hanya dinyatakan secara umum, yang nantinya akan dibuat lebih spesifik.
-  Mengidentifikasi Kendala Sistem
Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Beberapa kendala mungkin ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang diminta oleh pemerintah dan informasi pembayaran yang dibutuhkan oleh konsumen. Kendala lainnya, seprti keharusan menggunakan perangkat keras yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan sistem maupun kegiatan proyek akan berada di antara kendala-kendala tersebut.
-  Membuat Studi Kelayakan.
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan, yaitu:
a. Teknis; tersediakan hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?
b. Pengembalian ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya ?
c. Pengembalian non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
d.  Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hokum dan etika ?
e.  Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya ?
f.  Jadual; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?
Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa pegawai penting dalam area pemakai.
-   Menyiapkan Usulan Penelitian Sistem.
Jika suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem secara menyeluruh. Penelitian sistem (sistem study) akan memberikan dasar yang terinci bagi rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisi. Hal penting yang harus diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar isinya didasarkan pada perkiraan (perkiraan merupakan informasi terbaik yang tersedia) dan perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi sama sekali. Selebihnya akan dipelajari ketika siklus hidup mulai berjalan.
-   Menyetujui Atau Menolak Proyek Penelitian
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan Ã  keputusan teruskan / hentikan. Pertimbangan penting yang perlu dilakukan yaitu :
Akankah sistem yang diusulkan dapat mencapai tujuannya ?
Apakah penelitian proyek yang diusulkan merupakan cara terbaik untuk melakukan analisis sistem ?
Jika keputusannya adalah teruskan maka proyek akan berlanjut ke tahap penelitian (analisis). Namun, jika keputusannya hentikan maka semua pihak mengalihkan perhatiannya ke masalah-masalah lain.
-  Menetapkan Mekanisme Pengendalian.
Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadual ditetapkan, jadual tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian. (misalkan gunakan Microsoft Project).
Pada Fase Perencanaan juga mempunyai keuntungan dalam proyek CBIS,keuntungannya yakni:
o   Menentukan lingkup dari proyek
Unit organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang terlibat dan mana yang tidak ? Hal tersebut akan memberikan perkiraan awal dari skala sumber daya yang diperlukan.
o   Mengenali berbagai area permasalahan potensial
Akan menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak berjalan dengan semestinya, sehingga hal tersebut dapat dicegah.
o   Mengatur urutan tugas
Banyak tugas-tugas terpisah yang diperlukan untuk mencapai sistem. Tugas tersebut diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan agar efisien.
o   Memberikan dasar untuk pengendalian
Tingkat kinerja metode pengukuran tertentuharus dispesifikasikan sejak awal.

2.  Fase Analisis dan Disain
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui dan melalui tahapan,tahapannya yaitu:
-   Mengungumkan Penelitian Sistem
Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi kerja para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para pegawai tentang :
a. alasan perusahaan melaksanakan proyek
b. bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai.
-   Mengorganisasikan Tim Proyek.
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi.
-  Mendefinisikan kebutuhan informasi.
 Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan survei). Dari semua metode tersebut, wawancara perorangan lebih disukai, dengan alasan :
·  Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh.
·  Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun pihak
   Pemakai.
·  Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi.
·  Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang
   Berbeda bahkan bertentangan.
Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran data (data flow diagram), dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data. Istilah kamus proyek sering digunakan untuk menggambarkan semua dokumentasi yang menjelaskan suatu sistem.
-  Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem.
Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan,
·  Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer;
·  Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan;
·  Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya baik untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date).
-  Menyiapkan Usulan Rancangan.
Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut termasuk di dalam usulan rancangan.
-  Menerima atau Menolak Proyek Rancangan.
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap rancangan.

3.  Fase Implementasi.
Sama seperti Fase-fase sebelumnya,fase Implementasi juga mempunyai tahap-tahapan,antara lain yakni:
-    Merencanakan Implementasi
Mekanisme pengontrolan ditetapkan pada akhir fase perencanaan dalam bentuk grafik atau diagram jaringan. Mekanisme pengontrolan terus di perbaharui dan dibuat lebih lengkap. Manajer dan spesialis informs mempunyai pengetahuan tertentu mengenai desain system,dan mereka bias menggunakan pengetahuan tersebut untuk mengembangkan rencana implementasi yang lengkap atau detail agar system yang baru bisa digunakan.
-  Mengungumkan Proyek Implementasi
Proyek implementasi diumumkan kepada para pekerja seperti cara mengumumkan studi system. Tujuannya untuk menghilangkan kekhawatiran para pekerja. Tujuan lainnya, yaitu meminta dukungan dari para pekerja. Banyak pekerja yang akan terlibat dengan pengimplementasian tersebut,dan dibutuhkan kerha sama dari mereka.
-  Mengorganisir Staff Pelayanan Informasi
Seleagi bidang administrasi komunikasi data dan database mengembangjan desain, maka dilakukan usaha perekerutan dan training untuk mendapatkan staff pemrograman sesuai dengan kebutuhan jumlah dan keterampilan yang direncanakan. Sekarang,programmer dimasukan ke dalam team proyek.
-   Menentukan Komputer
·      Meminta proposal,desain system harus bisa dilihar oleh pemasok. Yang menawarkan berbagai jenis komputerisasi, dimana berisi konfigurasi yang telah di setujui. Dan setiap pemasok harus di beri paket dokumentasi program yang disertakan REP berisi deskripsi yang detail mengenai tiap program, kaitannya dengan input,proses utama dan output.
·      Proposal dari pemasok,Jika pemasok ingin mendapatkan pesanan,maka ia harus membuat proposal yang menjelaskan sejauh mana peralatannya dapat memenuhi kriteria penampilan yang sebagian besarnya proposal tertulis beberapa proposal hanya berbentuk surat,sedangkan proposal yang lain bisa bersifat sangat lengkap.
·      Pemilihan Pemasok,Salah satu cara perusahaan mengetahui apakah kriteria penampilan memenuhi system adalah dengan menetapkan benchmark problem(masalah/yang bisa menunjujan tingkat penilaian) bagi setiap pemasok untuk dipecahkan dengan hardware yang diajukannya. Dan penggunaan masalah benchmark bisa menentukan tingkat pemilihan pemasok.

4.  Fase Operasi
Tahap-tahap dalam fase Operasi yakni:
-  Menggunakan sistem
pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan
pada tahap perencanaan.
-   Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
-     Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni:
a.     Memperbaiki kesalahan
b.     Menjaga kemutakhiran sistem
c.      Meningkatkan system

-     Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.
-    Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.

Prototyping.
            Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping).
Adapun jenis-jenis Prototipe, yaitu :
Prototype jenis I, sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut :
Prototype jenis II, merupakan suatu model yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional. Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut :
Daya tarik prototype, yaitu :
a.   Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.
b.   Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
c.    Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
d.    Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.
e.    Penerapan lebih mudah.

Potensi kegagalan prototype,  yaitu :
a.   Bersifat tergesa-gesa.
b.   Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.
c.    Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa pemrograman.
d.   User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

Referensi
http://mohamadkemaludin.wordpress.com/2011/10/30/tugas-softskill-bab-9-siklus-hidup-sistem/