KEPEMIMPINAN
Dari literature diketahui ada teori yang menyatakan bahwa
pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat. Ada pula yang menyatakan bahwa pemimpin
itu terjadi karena adanya kelompok-kelompok orang-orang, dan ia melakukan
pertukaran dengan yang dipimpin. Teori lain mengemukakan bahwa pemimpin timbul
karena situasi yang memungkinkan ia ada. Dan teori paling muktahir
melihat kepemimpinan lewat prilaku organisasi.
Kepemimpinan adalah seni seorang pemimpin mempengaruhi
perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk
mencapai tujuan organisasi.
Ada 7 model
gaya pembuatan keputusan yang dilakukan pemimpin.
- Pemimpin
membuat keputusan kemudian mengumumkan kepada bawahannya. Dari model ini
terlihat bahwa otoritas yang digunakan atasan terlalu banyak sedangkan
daerah kebebasan bawahan terlalu sempit sekali.
- Pemimpin
menjual keputusan. Dalam hal ini pemimpin masih terlihat banyak
menggunakan otoritas yang ada padanya, sehingga persis dengan model yang
pertama. Bawahan disini belum banyak terlibat dalam pembuatan keputusan.
- Pemimpin
memberikan pemikiran-pemikiran atau ide-ide dan mengundang
pertanyaan-pertanyaan. Dalam model ini pemimpin sudah menunjukkan
kemajuan, karena membatasi penggunaan otoritas dan memberikan kesempatan
kepada bawahan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Bawahan sudah
sedikit terlibat dalam pembuatan keputusan.
- Pemimpin
memberikan keputusan bersifat bersifat sementara yang kemungkinan dapat
diubah. Bawahan sudah mulai banyak terlibat dalam rangka pembuatan
keputusan, sementara otoritas pemimpin sudah mulai dikurangi penggunaannya,
- Pemimpin
memberikan persoalan, meminta saran-saran dan membuat keputusan. Disini
otoritas pimpinan digunakan sedikit mungkin, sebaliknya kebebasan bawahan
dalam berpartisipasi membuat keputusan sudah banyak digunakan.
- Pemimpin
merumuskan batas-batasnya, dan meminta kelompok bawahan untuk membuat
keputusan. Partisipasi bawahan dalam kesempatan ini lebih besar
dibandingkan kelima model diatas.
- Pemimpin
mengizinkan bawahan melakukan fungsi-fungsinya dalam batas-batas yang
telah dirumuskan oleh pimpinan. Model ini terletak pada titik ekstrem
penggunaan kebebasan bawahan, adapun titik ekstrem penggunaan otoritas
terdapat pada nomor satu di atas.
Perilaku
Gaya Dasar Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan
4 Gaya
Dasar Kepemimpinan dalam Proses Pembuatan keputusan :
Partisipasi
G3
|
Konsultasi
G2
|
Delegasi
G4
|
Instruksi
G1
|
G1.
Instruksi, gaya ini dicirikan dengan komunikasi satu arah. Pemimpin memberikan
batasanm peranan pengikutnya dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana,
bilamana dan dimana melaksanakan berbagai tugas. Pemecahan masalah dan
pembuatan keputusan semata-mata dilakukan oleh pemimpin, dan pelaksanannya
diawasi secara ketat oleh pemimpin.
G2.
Konsultasi, Pemimpin banyak memberikan pengarahan dan masih membuat
hamper sama dengan keputusan, tetapi hal ini diikuti dengan meningkatkan
komunikasi dua arah. Dan perilaku mendukung. Meskipun dukungan ditingkatkan,
pengendalian (control) atas pengambilan keputusan tetap pada pemimpin.
G3.
partisipasi, Posisi control atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
dipegang secara bergantian. Komunikasi dua arah ditingkatkan, dan peranan
pemimpin adalah secara aktif mendengar. Tanggung jawab pemecahan masalah dan
pembuatan keputusan sebagian besar berada pada pihak pengikut.
G4.
Delegasi, Pemimpin mendistribusikan masalah bersama-sama dengan bawahan
sehingga tercapai kesepakatan mengenai definisi masalah yang kemudian proses
pembuatan keputusan didilegasikan secara keseluruhan kepada bawahan. Sekarang
bawahanlah yang memiliki control untuk memutuskan tentang bagaimana cara
pelaksanaan tugas.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar